Anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam interaksi sosial sehari - hari, kemampuan untuk membina pertemanan sangat terbatas. Kemampuan anak dengan autisme juga terbatas untuk memahami ekspresi emosi orang lain.
Penyebab Autisme
Penyebab pasti masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang penting, antara lain:
- Genetik / keturunan
- Gangguan pada saat kehamilan, misalnya infeksi virus, perdarahan pada trimester I, cairan ketuban keruh / hijau
- kelainan struktur otak
- ketidakseimbangan biokimiawi otak
- Gangguan pencernaan (jamur, enzim pencernaan kurang, sindroma ' usus bocor')
- Keracunan logam berat akibat polusi lingkungan
POLA ASUH ORANG TUA BUKANLAH PENYEBAB TIMBULNYA AUTISME. Autisme terjadi pada 1:2500 anak. Laki - laki mempunyai kemungkinan terkena autisme empat kali lebih besar dari pada permpuan. Namun, biasanya perempuan lebih parah. Autisme juga tidak berhubungan dangan tingkat sosial ekonomi, ras atau gaya hidup dari orang tuanya.
Gejala Autisme
Ada 3 gejala autisme, yaitu:
1. Gangguan dalam interaksi sosial timbal balik:
- Kontak mata kurang
- Tak bisa bermain dengan teman sebaya
- Tak dapat merasakan emosi orang lain
2. Gangguan dalam komunikasi:
- Perkembangan dalam berkata - kata terlambat
- Sering berbicara dengan bahasa aneh dan berulang
- Cara bermain monoton
3. Perilaku yang terbatas dan berulang
- Ada gerakan aneh, khas, dan diulang - ulang, misalnya berputar - putar atau jinjit - jinjit
- Sering terpukau pada bagian benda, misalnya roda atau kipas angin yang berputar.
- Kurang dapat bermain peran atau 'pura - pura' seperti akting
Penanganan Autisme
Berbagai jenis penanganan harus dilakssanakan secara terpadu untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi:
- terapi biomedis, misalnya diet bebas gluten dan casein
- Terapi obat - obatan
- Terapi perilaku
- Terapi berbicara
- Terapi okupasi
- Pendidikan khusus
Artikel yang terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar